Sabtu, 11 Juni 2011

BAHAGIA

Ini adalah postingan gw beberapa bulan yang lalu, tapi gw hapus karena blog gw dipake / dipbulish buat tugas kuliah, ini baru gw publish lagi. Enjoy!! *kayak ada yang baca aja*


Kamu tau bahagia kan? Apa yang bisa bikin kamu bahagia?

Cinta? Uang?

Menurut Pandji, “manusia cuma ingin berkoneksi, ingin ceritanya didengar dan berbagi.” Menurut gw, itulah yang membuat orang bahagia. Itu dasarnya, fondasinya tentu aja cinta. Orang paling sadis gw pikir pasti punya cinta kok.

Tahun lalu bener-bener tahun yang sangat buruk buat gw, kasarnya gw tidak bahagia lah.

Pencarian jati diri yang bakalan masih sangat panjang. Gimana nggak? Semua rencana yang udah gw persiapkan hancur gitu aja. Dan kebanyakan orang pasti ngomong sama tuhannya “Why me, Lord? Why me?” tapi gw nggak kaya gitu gw kayanya lebih parah deh, lebih ekstrim.

Gw dendam, dendam sama orang, dendam pengin menghasilkan uang yang banyak, pembuktian. Kalau saya bukannya tanpa usaha menjalani hidup ini, itu yang kadang nggak keliatan sama orang, terutama mantan saya. Dengan strata social (yang menurut dia) lebih tinggi, dia ngerasa pantes untuk mencari pasangan hidup yang lebih tinggi pula.

Adil nggak? Ya sah-sah aja kalau kamu cuma melihat dari satu sisi, MATERI. Ibu pernah bilang, cari uang yang banyak aja dulu, baru mikirin jodoh. Lah, nanti kalau gitu si perempuan nggak ikut berjuang dong? Lah katanya emansipasi wanita? Bukannya nggak mau berjuang, tapi alangkah lebih bijak kalau perempuan mengetahui kepahitan yang dipunyai pasangannya di awal. Nah dari situ apakah bisa menerima? Apakah cukup ekspektasi kehidupan di masa depannya dengan laki-laki ini? Apakah perempuan bisa percaya akan masa depannya bersama pasangannya? Kalau nggak, ya kaya gw nasibnya.

Tapi setelah kurang lebih enam bulan, gw udah dapet uang sendiri, ngoyo kerja dimana-mana, tetep aja gw ngk ngerasa gw dapet kepuasan bahagia, ternyata uang memang bukan segalanya, walaupun saya sangat butuh.

Ah, bahagia memang sangat relative, buktinya ibu saya. Di usia yang sudah menginjak akhir-akhir masa baktinya sebagai dokter PNS tetep aja bahagia. Materi? Ibu saya udah nyobain semuanya, jadi menurut saya, dia nggak norak. Dan degradasi materi itu yang membuat gw sangat angkat topi buat ibu gw. Dulu walaupun orangtuanya berlebih, sekarang ibu nggak ngerasa risih untuk naik angkot. Bahagia? Ibu sangat bahagia melihat gw dan adik gw bisa bersekolah tinggi dan berani untuk nantang hidup. Ya, menantang hidup. Kebahagiaannya Cuma adik gw serta gw. Apa pernah dia nuntut macem-macem? Ibu nggak ngejar materi, walaupun dengan tidak munafik, dia sangat membutuhkannya. Siapa sih yang nggak perlu uang? Saya nggak melarang ibu untuk menikah lagi. She deserves someone better, much better. Ibu selalu merasa kebahagiaan menyertainya dengan adanya gw dan adik gw.

Mengejar materi, it’s a must! Tapi apakah adil kalau mencederai perasaan orang lain? You should pull, not push someone!

Perjalanan hidup gw sampe umur 24 ini kalau gw mikir lagi kayak siklus, dan siklus itu berulang. Perih, bahagia. Intinya Cuma satu, gw bisa buat kebahagiaan itu sendiri. Gw berpikiran kalau seharusnya pikiran itu bisa dimanipulasi oleh manusia. Kalau kamu mikirnya kesedihan melulu ya pasti bakalan sedih, kalau mikirnya kamu akan bahagia, ya pasti akan bahagia, ya setidaknya itulah yang gw yakinin sampe saat ini. Dan kebahagiaan seseorang dan lainnya nggak bisa dipukul rata, ada yang puas karena materi, ada yang puas dapet pasangan yang tajir, ada yang ambisius pengen ngejar jabatan, ada juga suami istri yang walaupun hidupnya sederhana, tapi selalu mau membagi dalam kekurangan. Yang terakhir gw rasain bener kalo di rumah Tante Yayu dan Om Bejo, pas gw Tanya ke mereka, “Apa sih yang buat Om dan Tante bahagia?” jawabannya simple banget, liat kakak dan dede setiap hari, sampe sekarang udah bikin mereka seneng banget. Dan, gw selalu bahagia kalo deket mereka, mereka kaya second family gw.

Jadi, apakah kamu bahagia saat ini? Mudah-mudahan hasil yang baik hinggap di tahun 2011 ini.

1 komentar:

  1. I feel it, Jod... Degradasi materi, since my Dad passed away... Bahagia bukan cuma uang... Bahagia itu gimana caranya kita bisa bangkit dari sesuatu yang menjatuhkan kita... Keep on struggling, brother... :)

    BalasHapus